
Beberapa hari lalu setelah mentrinya baru kan langsung kasih info masalah vaksin kan. Dia juga bilang butuh sekitar 3,5 tahun. Bukan hal yang mengagetkan karena dari bulan desember juga sudah update berapa tahun yang dibutuhkan amerika dan india. Merka butuh 8-10 tahun juga.
sebenarnya kalau menurut ane itu vaktor utama nya memang rebutan jatah vaksinya, kalau dari sekarang udah pasti mak brek dapet 400 juta vaksin gitu, timeline nya mungkin bisa lebih jelas dan cepet. Tapi karena hampir semua gak mendapatkan kepastian jatah dan kapan jatah itu turun ya itu yang jadi masalah. Apalagi nyuntiknya 2x kalau ane baca2 itu ada yang 4 minggu atau 1 bulan ada yang 2 bulan. Matematilnya juga nanti akan menyuntikkan kembali ke yang sudah disuntik atau meyuntikkan dulu ke semua yang belum disuntik. Kalau menyuntikkan lagi + menyuntik yang belum disuntik berarti selama masa itu butuh 2x kerja.
Dan PR terbesar adalah tenaga orang yang nyuntik itu. Kalau solusi ane sih jika di sini ada 89 fakultas kedoktyeran dan misal pakai itungan kasar saja perfakultas ada 1000 mahasiswa berarti hampir setiang angkatan ada 89.000 mahasiswa. Kalau gunakan 3 angkatan berarti tiunggal kalikan 3 aja kan sekitar 267.000
Berarti palinggak tembahan 267.000 orang yang bisa nyuntik. Jika 1 orang itu nyuntik 1 berarti 267,000 kesuntik dalam satu waktu. Kalau 1 orang bisa nyuntik 20 dalam sehari berarti 5.340.000 suntikan dalam sehari. Ini belum termasuk nakes yang sudah ada saat ini.
Kalau yang suruh nyuntik dikasihkan ke orang lain tentu yang nakes yang sudah ada tidak akan terlalu kuwalahan dan akan tetap fokus ke masalah kopet seperti biasanya. Karena ini belum puncak dan yang butuh rumah sakit itu gak cuma kopet ayau ngurusi kopet aja. Dan data yang pertama di vaksin itu semua ada di bpjs tentang orang yang rawan mati ya yang komorbit itu, kontak hp bahkan sampai alamat pun benere ada. Untuk brotkes pun bisa pake kalkun, jadi kominfo yang gak ada gunanya itu gak perlu devlop untuk call atau ngetres lokasi pun bisa pake data proveder.
Mungkin gak sampai 2 tahun udah kesuntik semua itu pun mungkin pake libur sabtu minggu.
Tapi ya itu tadi jatah vaksinya juga menentukan timeline nya karena gak brek semua dapet jatah satu waktu datangnya belum lagi molor karena semua harus melalui acc penelitian dulu diawal oleh pihak yang berwenang untuk meng ACC semua bisa dieksekusi.
Nanti tinggal kasih sertifikat khusus untuk para mahasiswa yang ikut terjun nyuntik sudah cukup sebagai bentuk tanda jasa yang bisa mereka gunakan untuk karir mereka kedepannya. Menurut ane gak ada solusi percepatan lagi selain gitu kecuali ya hard imuniti cara hans keirstead nya gates.
Itu juga belum masalah beberapa vaksin seperti Pflizer yang harus membutuhkan tempat -70c untuk penyimpanan dan saat mau disuntikkan berarti untuk membawa itu juga harus dengan temperatur segitu.

Jika menggunakan metode ane yang pernah ane share si twitter tinggal pengadaan aja beli kulkas yang seperti ini yg harganya hanya 200jt, Kalau satu dosis 0.3ml. Berarti bisa muat 1.226.666 dosis kalau belinya literan. kalikan $20 kalau harga Pflizer jadi satu kulkas itu kalau ada isinya + kulkasnya sendiri bernilai Rp. 347.346.666.667
Tulisan ane tentang Corona :
- Kapan Pandemi Berakhir ? Corona Tidak Akan Pernah Selesai
- Solusi Memangkas Waktu Menyuntikkan Vaksin Corona
- Masalah Corna dan Penanganannya Yang Terkonyol Memang Hanya di +62
- Kenapa Pemerintah Pusat dan Daerah Tindak Memanfaatkan Tempat Perawatan Pasien Positif Corona di Lokasi Trend Ini
- Sebenarnya Tidak Semua Harus Sama Dalam Corona
- Solusi Untuk Ojek Online Ditengah Krisis Corona Saat Ini
- Inilah Yang Harus dilakukan Jokowi Saat Ini Untuk Mengangani Khasus Corona Covid 19
- Jokowi Terlambat Dalam Penanganan Corona
- Ane Yakin Corona di Indonesia Sangat Banyak
- Zero Kasus Positif Aktif COVID-19 Sebenarnya Adalah Paradoks
- Dokter drh Indro Cahyono Ngilang ?
- Banyak Situs Trevel Yang Akan Mendapatkan Trefik Yang Signifikan Selama Minggu Ini

PODCAST ANE