Lebih Serem Mana ? Setor Nomor KK ke Operator atau Share Data Diri Dengan Sadar di Sosmed ?


Ini polemik yang terus berulang beberapa bulan ini dimana ketakutan orang akan setor nomer KK ke Operator sebagai aturan Registrasi Prabayar. Ane tekankan didepan dulu ya, ane tidak kampanye setor data KK. Anda mau setor data nomor KK ke profeder atau enggak itu hak anda ane tidak peduli.

Ketakutan yang berlebih, kamu ini siapa ?

Wuah takut data nanti disetor ke china, bisa diakses Amerika, ada nama ibu kan. apalah – apalah. La kamu ini siapa ? Mungkin, mungkin lo ya, sekelas FBI atau intelejen apapun, jadi tau itupun paling digunakan untuk mencari orang yang bermasalah. Selama kamu juga gak ngapain – ngapain ngapain setakut itu.

Ada yang bilang lagi diluar urusan personal, data itu nanti bisa jadi ancaman buat negara. Ancaman se extream apa sih dengan data itu ? Kalau mau memetakan orang pun, negara lain itu lebih cerdas. Dengan menggunalan google map yang kalian sendiri yang memetakannya lewat android pun bisa lebih jelas. Kabarnya saja satelit dari atas sana aja bisa melihat plat nomor kendaraan dari atas dan itu jelas lebih real time. Kalau gak cara goblok nya tinggal melihat data dukcapil atau data jumlah penduduk di Dinas Kependudukan saja di share, infografis tentang jumlah penduduk  wilayah dll pun juga banyak di Google. Mungkin sebaliknya ketika kita ingin melihat data negara lain pun DInas kependudukan negara luar pun juga mengshare data tersebut.

Ada nama ibu kandung bahaya itu, hadeh kayak kamu ini punya tabungan banyak aja. uang banyak pajak aja belum tentu bayar. Untuk tau nama ibu kandung kamu aja ane cuma tinggal ngelis undangan nikah digedung pernikahan yang jelas itu sumber data buat an dapetin secara cuma. Yang juga anda berikan secara sadar di undangan nikah anda. Berarti lebih bahaya tukang bikin undangan nikah no udah tau alamat kita, nomer kita, nama ibu kandung kita dan calon kita ? ya nek anda agak punya otak ya harus e iya, tapi nyatanya apakah mereka gunain juga ? kurang gawean

Nanti Operator bisa tahu data kita, lah untuk ngiklan via sms saja mereka tinggal send ke nomor HP yang terdekat dengan BTS tertentu saja sudah bisa. Kirim berdasarkan usia dan jenis kelamin saja bisa lewat data 4444 terdahulu yang jelas2 kita inputkan juga, padahal setiap fariabel isian 4444 itu adalah variabel yang bisa digunakan untuk memfilter dalam hal ingin mengirim apapun. tapi nyatanya apakah mereka sesering itu promosi seperti itu ? nyatanya juga mungkin spaming saat mereka tahu pulsa kita dibawah 5.000

Ketakun apa lagi yang menurut kalian sangat2 menakutkan ? tulis dikolom komentar ane akan jawab nanti.

Tapi apakah kita sudah mulai membatasi diri dalam menggumbar data secara cuma – cuma disosial media ?

Hal ini yang membuat ane menggelitik, ketika mereka malah tidak pernah sadar. bagi marketer seperti ane sih itu peluang besar ketika banyak yang menggumbar data secara cuma2 dan belum sadar akan hal itu. Iklan ane, target jualan ane bisa lebih tertargetet sampai ke orang yang tepat, ke orang yang membutuhkan hal yang ingin ane tawarkan ke mereka.

La wong mengunakan Facebook, Instagram, Google bahkan yang lebih parah, menggunakan android pun anda ini telah setor data secara cuma2. Apakah anda sadar ? kerennya google bisa memetakan dunia ini secara cuma2 dengan android atau google map nya. Google bisa tahu gang itu buntu, jalan ini sedang macet, jalan ini searah. dll dll

Jelas data itu lebih tertarget dari pada mereka pusing menggunakan data nomer KK. Apakah kamu sadar ? Facebook dan Google itu tahu, kamu itu sekolah SD dimana, SMP dimana dimana, SMA dimana, Domisili anda dimana, Kerja dimana, Hobi nya kamu apa, Buku yang sering kamu baca apa, Film yang kamu suka apa, ada sering nongkong dimana, Kamu sudah menikah belum, Nikah tanggal berapa dan masih banyak ratusan variabel yang bisa digunakan. Apakah anda sadar hal itu ? kalau belum, ke tololan kamu semoga berhenti setelah membaca tulisan ane ini.

Google dan facebook bisa mengingatkan saatnya kita pulang dan rute kita pulang itu horor menurut ane. Google dan facebook bisa menampilkan iklan yang relefan dengan apa yang kita obrolkan didunia nyata itu horor juga menurut ane. Aplikasi2 musik bisa tahu musik kesukaan kita bahkan merekomen dasikan lagu baru yang pasti kita akan suka itu juga horor menurut ane, membuatkan atau merekomendasikan playlist yang bisa sesuai dengan keadaan, waktu dan suasana kita saat itu juga, itu juga hal yang horor jika kalian sadar akan prefesi. mereka bisa masuk kemana saja dan kerennya dengan ketololamn kita sendiri secara sadar memberikan dan menggunakan perangkat mereka.

Kalau ane perampok ya, ane cukup cari rumah kalian via facebook, Instagram yang kalian secara cuma2 memberikan data location nya dengan keadaan rumah. Dan bisa dengan mudah cukup tahu siapa saja isi rumah anda dan saat kapan anda tidak berada disana. Dengan social engineering menggabungkan variabel2 data yang kalian share secara cuma di sosmed2 tersebut. Mungkin tidak ada 1 jam untuk bisa memetakan itu semua. Apalah anda baru merasa tolol saat ini ? :mrgreen:

mau menculik anak anda pun bisa dengan mudah dengan mengetahui anak anda sekolah di TK mana sesuai dengan foto yang anda upload di sosmed anda sendiri.

Milenial ngomongin prefesi itu harusnya kamu malu, karena sebenarnya kamu itu sudah benar benar telanjang. Kita sudah benar – benar telanjang setelang telanjangnya. Dan konyolnya lagi, posisi kita itu hanya pengguna dan penikmat. Mereka hanya tinggal bilang, kalau gak mau ya gak usah pake, gitu aja kok repot. Kalau gak mau ngasih data ya bikin aplikasi dan perangkat sendiri, gitu aja kok repot.

Kenapa semua tidak fokus protes ketika sudah beli paket data tapi masih ditempelin iklan operator di HP ?. Tidak berlangganan RBT tau tau aktif sendiri ?. Sebel tapi menganggap biasa penawar kartu kredit dan asuransi via telpon ?

Data itu mata uang baru jika kamu belum tahu. Aset dan infestasi yang bisa dijual itu tidak hanya kendaraan atau rumah kamu. Data kalian pun sangat laku bahkan lebih mahal dari pada kamu punya 1.000.000 nomer KK .

1.000.000 umat itu hanya fana, tapi 1.000.000 pendownload aplikasi, email, like, subcreber dll itu lebih realistis.

Berapa banyak kontak yang pasti aktif yang WA, Messanger FB, dan google kontak  kumpulkan, berapa banyak sms anda yang terbaca aplikasi2 itu yang sejenis. Berapa banyak log hp, meta data file bahkan file image yang aplikasi2 cleaner baca di hp mu ? berapa banyak suara anda yang terekam mereka setiap hari dari hp, laptop dll ? berapa banyak furnitur rumah yang terpetakan oleh cctv buatan mereka ? wkwkwk kamu bisa edan kalau tahu segala hal.

Buat ane, tidak ada cara lain lagi selain regulasi menggunakan submite nomer KK untuk menghentikan peredaran kartu perdana. Ane juga tidak mau berfikiran bahwa bisnis ini mematikan rejeki konter pulsa. Buat ane mungkin memang jamannya sudah beda dan bisa dibilang bisnis ini memang saatnya berubah, mungkin 15 tahun ini sudah merupakan waktu yang cukup lama mereka menikmati keuntungan dari berjualan.  Namun ane adalah seorang pemikir, ane tidak pernah memberi solusi. Solusi ane, kenapa tidak operator tetap mengeluarkan kartu perdana namun tanpa nomor misal cuma mengidentifikasi sebagai nomor ID atau apalah yang memang yang bisa digunakan hanya akses paket data mungkin itu juga jawaban atas sebagian orang yang menggap ini masalah atau bisa menggurangi sandang pangan.

Tapi ane cuma berharap, kalian yang tolol tetaplah tolol karena jika kalian menjadi pintar dan berkemajuan. Maka penjajah prefesi yang cerdas akan lebih susah mencari target. Yang tadinya data itu gak perlu pake mikir buat dapetin jadi harus agak mikir.

 

Artikel lainnya :

Published by:

rasarab

Iqbal Fu Khan urban cyclists. Social Media Specialist, Full time Blogger, SEO Specialist, Grey Hat SEO • Internet Marketer • Research Analyst • #Bitcoin #Monero Hacking • OSINT • Stock & Daily Cryptocurrency Trading • interest in geoeconomics

Categories Tulisan Rasarab4 Comments

4 thoughts on “Lebih Serem Mana ? Setor Nomor KK ke Operator atau Share Data Diri Dengan Sadar di Sosmed ?”

  1. Tulisanmu sik ngene-ngene ki cen lucu ning mencerahkan kok Ba 😀
    Nganu, mbok lagune diganti nella po via ngonoo haha

  2. Data yg sudah di Internet adalah Milik semua. Jangan berharap aman karena semua berawal dari manisnya ucapan “bilangnya sayang” jalanya sama yg lain.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s