Baru baru ini lagi booming didunia maya, lagi lagi masalah blur yang dilakukan oleh stasiun TV. Dan lagi lagi Netizen bersuara akan hal itu. Banyak yang tidak menggunakan otak mereka dan sebagian yang kritis.
Namun ane setuju dengan apa yang diutarakan KPI pusat lewat akun twitternya.
Dan penjelasan KPI ini kalau buat ane cukup menohok para pembuat konten TV sih, Ke goblokan merekan dalan urusan teknik videografi memnag jadi kelihatan. Dan jelas jelas juga kelihatan yang memang hanya melihat reting. Ane setuju juga dengan apa yang diutaran oleh @bambangelf di twitter ketka membahas tentang blur ini.
Walau ane juga bukan orang TV bukan Editor video namun ane penikmat digital yang mungkin cukup paham juga tentang pengambilan gambar. narasi dan hal lain yang disinggung oleh KPI pusat.
Dan harusnya kan hal seperti dasar dalam video editing ? Gak usah ngomongin TV lah, dikelas video editing mantenan pun hal seperti ini udah umum. Mungkin memang benar Youtube lebih dari TV. Dikalangan conten creator youtube sendiri ane malah bisa menilai kerja mereka lebih berkualitas dalam mengambilam gambar.
Yang ane sendiri lihat 1 jam sebelum ane menulis ini adalah salah satu acara onthespot atau apalah di salah satu stasiun TV yang hampir memblur 80% konten selama acara. Mungkin ane bisa sebut tolol karena apa, konten yang mereka sajikan memang list model2 sexy tercantik dunia, model2 masajalh payboy dll, Ya jelas lah itu disenso karena juga kontennya enak enak semua dan LOL nya itu ya seperti biasa cuma comot dari youtube.
Stasiun TV bisa menjadi lebih cerdas dan tidak tolol dengan hanya mengejar reting. Masih banyak kok List yang bisa dibuat. Kalau kekurangan bahan judul bisa buka list di Terselubung atau Berjambang. Banyak list2 selain model.
Tapi ya mau gimana lagi, itu adalah reting. Diera semua ngejar reting seiring bemunculan media digital online dan TV kabel yang semakin murah, persaingan memang sangat kejam. Bahkan kalau otak mereka sangat tolol kalau menurut ane. Media seperti Playboy pun yang notabenya kesan esek esek jelas sangat nyantol aja, topik yang mereka bahas tidak melulu masalah sek dan gambar mereka juga tidak melulu menampilkan toket.
Mungkin memang butuh banyak edusi biar bisa berubah itu media TV konvensional indonesia. karena keuntungan mereka Trilyunan dalam setahun. Masak hanya menyajikan konten yag berkulitas dengan pengambilan sudut yang lebih bagus saja tidak bisa, padahal mungkin biaya nyari telen anak bangsa yang bisa seperti itu tidak seberapa. Masa kalah dengan Youtuber yang hanya bermodal kamera dslr. Tolong buat stasiun TV jangan setolol itu.
Dan buat Neteizen indonesia plis jangan tolol juga.
si esta bien…..
Dulu sebelum disensor juga gak popo loh. Saiki jaman sensor tapi kelakuan tetap bejat khan ya podo ae bhahahhaa..