How kemarin seharian berita tentang Microsoft Beli LinkedIn ini menjadi trending dimana-mana. Dan menurut ane lumayan berita keren juga. Microsoft Beli LinkedIn dengan mahar cash seharga US$ 26,2 miliar atau kisaran Rp 349 triliun. Angka yang cukup fantastis hampir 1/8 utang Indonesia yang saat ini masih Rp 2.600 triliun.
Langkah berani Microsoft ini kalau menurut pendapat ane sangat realistis dan masuk akal jika ingin bersaing dengan adik adik kelas mereka seperti Google dan Facebook. Dan menurut ane bermain HP seperti beberapa tahun kemarin sebenarnya hanya buang-buang waktu.
LinkedIn didirikan pada tahun 2002 dan tumbuh menjadi jejaring sosial profesional terbesar, dengan 105 juta pengguna aktif bulanan dan lebih dari 433 juta akun. Menurut ane ini sangat wow sekali. Dengan angka user itu saja berarti 1 akun LinkedIn bernilai sekitar $55 menurut itungan ane.
Masih ingat Facebook membeli Whatsapp ? Facebook ‘membeli’ setiap user Whatsapp seharga $42/user. Jika dihitung dari jumlah user dan harga pembelian $19 miliar atau senilai Rp. 222 Trilyun. Facebook dapet user dan semua kontak user. Jika dibagi lagi mungkin nilainya bisa lebih kecil lagi. Dan tentu itu adalah data yang harum untuk ditawarkan ke pengiklan.
Jika Microsoft punya produk tentu akan blunder pembelian LinkedIn ini untuk membuat atau digabungkan dengan social media yang mereka punya, jualan iklan dan bermain receh ke menengah kebawah.
Pengguna LinkedIn tentu sudah targetet dengan user yang mungkin sedikit lebih bisa mikir dari pada user facebook dan twitter. Yang tentunya sangat punya prospek untuk ditawarin produk-produk Microsoft.
Langkah untuk tetap menjadikan Jeff Weiner sebagai CEO LinkedIn menurut ane itu langkah yang benar karena kemungkinan kecil langsung merubah DNA LinkedIn. Yang menurut ane itu kesalahan fatal jika diterapkan Microsoft.
Ane tidak tahu apakah paket pembelian LinkedIn ini sepaket dengan sladeshare dan lynda. Kalau iya angka nomimal segitu memang pantas dikeluarkan Microsoft, karena dia membeli
(1) Platform merekrut bagi para profesional HR (2) Alat penjualan prospek untuk menjual jasa atau tenaga sesorang ke perusahaan (3) Tempat untuk mempublikasikan resume secara online (4) Tempat untuk meng-upload SlideShares dan posting blog (5) Mediocre ad network yang mumpuni.
Dan yang keren LinkedIn tidak diblokir di Cina, potensi untuk membesarkan LinkedIn ke pekerja kerah biru sangat lebar.
Pemasaran, periklanan, dan pengembangan semua produk Microsoft berpotensi sangat besar seperti Outlook, Calendar, Active Directory, Office, Windows, Skype, Dynamics, Cortana, Azure dan Bing.
Sebelumnya Microsoft membeli Nokia seharga US$ 7,6 miliar (Rp 101 triliun) pada 2013 dan Skype seharga US$ 8,5 miliar (Rp 113 triliun) pada 2011, dan menandai akuisisi terbesarnya dalam ranah media sosial. Microsoft membeli Yammer sebesar US$ 1,2 miliar (Rp 16 triliun) pada 2012.
Namun nilai LinkedIn masih jauh berada di bawah rekor akuisisi terbesar sepanjang sejarah untuk perusahaan IT abad ini yaitu saat Dell membeli perusahaan enterprise data storage EMC senilai US$ 67 miliar atau setara Rp 909 triliun pada akhir tahun lalu. Seperti yang kita ketahui dibawah EMC ada VMware dan RSA Security. Saat ini Dell menjadi salah satu pemain terkuat di pasar enterprise karena akan memiliki portofolio cukup lengkap mulai dari sektor server, storage, sekuriti, dan virtualisasi.
Semoga saja pembalian Microsoft atas LinkedIn menambah angin segar, walau perusahaan sekelas Microsoft sebenarnya memang sudah menikmati finansial freedom dengan hak paten mereka yang jumlahnya hampir ribuan.