Ane beberapa kali pernah menulis tenyang NOKNBag. Namun kali ini NOKNbag menghadirkan sebuah kolaborasi bernama NOKNjam, NOKNjam kali ini NOKNbag berkolaborasi dengan Farid Stevy. Seperti yang kita tahu Farid Stevy adalah seorang seniman yang telah malang melintang dengan banyak karya seninya yang mendunia.
Kolaborasi kali ini menghasilkan sebuah karya Seluruh keuntungan dari penjualan NOKNjam With Farid Stevy ini akan dialokasikan untuk membuat 100 tas kualitas bagus dengan desain Farid Stevy juga, dan didistribusikan kepada 100 anak SD dari keluarga kurang mampu, diutamakan anak petani.
Tas ini hadir satu set dengan 9 emblem bordiran karya Farid Stevy, yang bisa dipasangkan pada 5 titik velcro yang tersedia. Silakan bersenang-senang, tarik dan letakkan emblem bordiran pada titik velcro-nya, sesuai selera
STOP ASKING ABOUT MY FUTURE
‘Teman-temanmu sudah sukses, kamu masih gini aja.’, ‘Kapan nikah? Udah tua lo ya?’, pertanyaan yang membuat saya bertanya balik, sejak kapan pencapaian hidup dan kebahahagian distandarkan? Mengapa pencapaian hidup dan kebahagiaan saya jadi kerepotan orang lain? Bagi saya, setiap orang punya kendali total atas hidupnya. Merdekalah. Etos untuk selalu merdeka ini sehari-hari saya terjemahkan dengan memberikan nama studio kerja saya dengan sebutan LIBSTUD, kependekan dari Liberated Studio, yang kira-kira artinya ruang berkaya yang memerdekakan.
LIBUR ADALAH MITOS
Tentang kerja keras dan bersenang-senang di waktu yang bersamaan. Tidak ada istilah libur untuk orang-orang yang mencintai pekerjaannya dan merasa merdeka dengan apapun yang mereka lakukan dalam hidupnya. Jika setiap hari kerja bisa dimaknai sebagai hari libur yang menyenangkan, dan setiap hari libur dimaknai sebagai saatnya bekerja keras, jangan kaget kalau tiba-tiba kita sudah berada di cita-cita yang sepertinya masih jauh di depan sana.
65
Pada setiap pameran visual art saya, menghasilkan sebuah kesimpulan. Begitu juga dengan pameran terakhir saya tahun lalu yang berjudul Bahagia Itu Sederhana, membawa saya pada sebuah simpul bahwa segala pencapaian tidak pernah berarti sejati jika pencapaian tersebut membuat kita melupakan siapakah kita.
Setelah pameran terakhir, saya mulai menyiapkan body works baru untuk pameran berikutnya dengan melabuhkan perhatian besar saya pada cerita silsilah keluarga, yang tiba-tiba mengungkap sebuah fakta bahwa kakek saya ‘hilang’ pada masa konflik selepas peristiwa G30S tahun 1965. Tahun 1965 menjadi sangat penting bagi saya. Tahun yang pasti menyumbang banyak cerita terhadap bentukan identitas dan entitas saya sebagai manusia seutuhnya. Bayangkan, berapa banyak yang kehilangan orang tercintanya pada masa itu. Sejarah mencatat 500.000—mungkin lebih— orang ‘hilang’ pada masa ini. Negara ini, sekarang dihuni oleh generasi yang dipaksa melupakan sejarag itu.
SEMELAH OBAH MAMAH KIPRAH
Semelah adalah Jawanisasi bismillah, obah berarti bergerak, mamah berarti mengunyah (makanan), dan kiprah berarti berkarya. Mantra lain yang selalu saya yakini sebagai rantai yang berkesinambungan tanpa putus: meniatkan apapun dengan doa dan tujuan baik, lalu bergerak dan bekerja sekeras-kerasnya untuk mencapainya, hidup sederhana, dan mendedikasikan hidup untuk berguna bagi sesama. Ulangi!
Migunani Tumraping Liyan
Adalah Migunani Tumraping Liyan, sebuah idiom kearifan lokal dalam budaya Jawa yang berarti berguna bagi orang lain. Saya jadikan mantra dalam bekerja dan berkarya. Dulu ketika masih jadi siswa sekolah dasar, ketika ditanyai tentang cita-cita, saya menjawab ingin jadi pelukis atau seniman. Tanpa sadar sekarang saya sudah mencicipi apa yang saya cita-citakan, membuat saya harus memperbaharui cita-cita itu. Sekarang saya ingin menjadi seniman yang migunani tumraping liyan.
TIDAK ADA I LOVE YOU YANG TAK RETAK
Salah satu sempalan dari body works saya pada pameran tunggal kedua yang berjudul GDRS GTH (Bahasa Jawa: godres getih, dalam Bahasa Indonesia berarti bersimbah darah). Karya-karya di pameran itu menceritakan masa gelap saya dalam kehidupan percintaan. Tema yang klasik sekaligus jamak, sepele dan murahan, namun bagi saya adalah suatu momentum besar dalam mempelajari kehidupan. Benar memang, tidak ada hal yang sempurna, namun justru ketidaksempurnaan yang membuat hidup ini jadi menarik dan berwarna.
LORONG TANGGA
Gambar tangga naik masuk ke dalam lorong gelap ini sangat sering muncul di karya-karya visual saya. Tidak menjelaskan suatu konsep tertentu, hanya ada ketertarikan khusus terhadap gambar ini. Sampai sekarang saya belum bisa menemukan maknanya, dan tidak berusaha mencarinya. Biarkan saja menjadi jatuh cinta yang tidak ada ujungnya, biarkan menjadi misteri yang tidak ada kuncinya.
TOO POOR FOR POP CULTURE
Terasa tepat dengan kutipan lirik lagu Ayun Buai Zaman, salah satu track di album FSTVLST bertajuk HITS KITSCH:
Hitungan kepemilikan baptis sosialita
Yang sejatinya buaian fantastika
Hits namun kitsch
Hujan blitz padahal gulita
Naik-naik ke puncak gunung kasta, mati lelah karena terlalu berusaha
Mari tertawa di pemakamannya
6 SEX 6
Kolaborasi dengan NOKN ini saya umpamakan dengan having sex, maka patch ini adalah tribute dan terimakaih saya untuk NOKN atas kesempatan berkerjasama membuat karya kolaborasi dengan tujuan migunani tumraping liyan. Maju terus NOKN dan NOKNjam, jangan berhenti having sex dengan kolaborator berikutnya, menghasilkan ide hebat berikutnya. Cheers!
Yang inhin ikut brtkontribusi dengan membeli produk NOKNbag , bisa membeli DISINI